Cara Menanam Anggrek |
Ada kalanya beberapa jenis anggrek dengan pemupukkan yang teratur justru tidak berbunga, tetapi ketika dibiarkan tumbuh apa adanya malah berbunga, hal ini dikarenakan bisa jadi anggrek tersebut pembungaan lebih dipicu karena perbedaan suhu dan musim, sebagai contoh anggrek vanda tri color, dan anggrek spesies lain. Untuk para pecinta anggrek, disarankan untuk tidak sering memindah – mindahkan posisi anggrek, ataupun membongkar media belum waktunya. Untuk itu penting diketahui media apa yang cocok untuk anggrek pada saat pertama kali menanam, ini disebabkan anggrek termasuk tanaman yang kecepatan pertumbuhannya dan adaptasi yang lambat. Kecepatan pertumbuhan juga berbeda untuk masing2 jenis anggrek. Hal itu yang kadang kadang menyebabkan pemula yang kurang sabar menjadi "putus asa" galau merana ditengah jalan karena setelah beberapa bulan anggrek yang dipelihara belum memperlihatkan pertumbuhan yang berarti, malah terserang berbagai penyakit karena salah dalam memperlakukannya. Berbeda dengan tanaman lain yang dalam beberapa bulan mungkin sudah berbunga banyak. Pertumbuhan yang baik juga tidak terlepas dari bagaimana perawatannya.
Bagi yang baru menyukai anggrek disarankan untuk memulai dengan menanam anggrek yang mudah perawatannya seperti : Dendrobium dan phalaenopsis spesies. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan anggrek dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
Pertumbuhan vegetatif : bertambahnya ukuran tanaman dari bibit hingga menjadi dewasa.
Pertumbuhan generatif : tumbuhnya sarana untuk berkembang biak (bunga dan buah).
Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggrek terdiri dari :
1. Cahaya
2. Suhu udara
3. Kelembaban udara
4. Penyiraman
5. Pemupukan
6. Sirkulasi udara
7. Media tanam
8. Repotting
9. Hama & penyakit
10. Karantina Tanaman baru
4. Penyiraman
Sebagai tanaman epiphyt, pada habitatnya kebanyakan anggrek mendapatkan air dari embun dan air hujan. Karena berasal dari penguapan, air hujan mengandung banyak sekali zat yang berguna sebagai bahan nutrisi untuk tanaman.Air hujan yang sedikit asam (pH sekitar 6-6.5) itu sangat baik untuk anggrek. Tetapi berdasarkan penelitian, air hujan di beberapa daerah di Indonesia akhir2 ini menjadi semakin asam (pH kurang dari 6). Agar cocok untuk anggrek, pH nya perlu disesuaikan (dinaikkan). Kualitas air sangat penting untuk pertumbuhan anggrek. Jangan menggunakan air yang tidak bersih (tercemar) seperti air sungai, air limbah, dll.
Tanaman harus tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan air. Kelebihan air disini bukan berarti banyaknya air yang disemprot tetapi frekuensi penyiramannya. Semprot hanya jika tanaman memerlukannya. Problem utama bagi kebanyakan pemula adalah penyiraman yang berlebihan, karena melihat permukaan media yang kering padahal media bagian bawah masih basah.
Frekuensi penyiraman tergantung dari :
Usia anggrek : anggrek pada masa pertumbuhan atau saat berbunga lebih banyak memerlukan air.· Jenis anggrek : Contoh : Phalaenopsis tidak boleh kekurangan air karena tidak mempunyai pseudobulb sebagai organ penyimpan air, sedangkan Cattleya yang mempunyai pseudobulb, disemprot jika medianya sudah kering.·
Jenis media tanam : media yang baik mengikat air lebih jarang penyiramannya karena lama mengering (pakis lebih lambat mengering dari arang).· Ukuran pot :media pada pot yang kecil lebih cepat mengering dibanding pada pot yang berukuran lebih besar.· Kondisi tempat :kondisi satu tempat dengan tempat lain berbeda yang mempengaruhi kecepatan media mengering. Contoh : anggrek yang ditempel pada pakis papan lebih sering disemprot.
Semakin tinggi suhu udara semakin singkat jarak waktu penyiraman, semakin tinggi kelembaban udara semakin panjang jarak waktu penyiraman. Jika matahari berkurang, kurangi penyiramannya. Kelebihan air dapat menyebabkan busuk pada akar, sehingga menghilangkan kemampuan tanaman untuk menyerap air karena kerusakan pada akar. Kekurangan air akan menyebabkan dehidrasi dan akibatnya tanaman menjadi kurus dan daun lemas.
Batang atau umbi semu (pseudobulb) yang mengkerut adalah tanda tanaman tersebut kurang mampu dalam menyerap air. Ini bisa disebabkan karena sebelumnya terlalu banyak disemprot sehingga akar2nya menjadi busuk. Jika akarnya sehat, maka karena memang kurang dalam penyiramannya. Pada saat menyiram mungkin ada air yang tinggal di sela sela daun atau tunas baru.
Jika air ini menetap semalaman dan suhu menjadi dingin dan lembab akan mendorong timbulnya bakteri dan cendawan yang dapat mematikan anggrek.
Tata cara penyiraman yang dianjurkan :· Dengan cara penyemprotan, saya lebih senang menggunakan istilah semprot dibandingkan dengan menyiram, karena menyiram identik dengan mengguyur semprot hanya jika hari cerah. Jika mendung atau hujan, lebih baik ditunda penyiramannya. Semprot sepagi mungkin agar sisa air yang tertinggal di sela2 daun atau tunas muda mengering sebelum malam tiba. Semprot dengan air yang suhunya sedang. Jangan menyiram tanaman dengan air yang terlalu dingin atau panas. Semprot dari atas seluruh bagian media tanam sampai air turun dan keluar kembali melalui lubang dibawah pot.
CATATAN : Sebaiknya jangan meletakkan pot bersusun kebawah yang maksudnya untuk menghemat penyiraman (air dari pot yang diatas turun ke pot dibawahnya) karena jika anggrek di pot bagian atas terinfeksi penyakit akan menular pada anggrek di bawahnya.Tekanan air ketika menyiram jangan terlalu besar agar tidak merusak tanaman.
.
.
Baca Juga ==> 5. Pemupukan
.
Sumber artikel : Sedia pupuk organik untuk tanaman anggrek - 0856. 4717. 8717
Sumber foto : Sedia pupuk organik untuk tanaman anggrek - 0856. 4717. 8717
.
0 Response to "Cara Menanam Anggrek - Part 4"
Posting Komentar